PERCIKAN SAMUDERA HIKAM JILID 1

    Author: Unknown Genre: »
    Rating


    Karya Muhammad Luthfi Ghozali
    Halaman: xviii + 425. Ukuran 14x20 
    ISBN 979 – 152962 – 0
     Rp. 60.000,- (Hard Cover)
    (belum termasuk ongkos kirim)


    Kitab Al-Hikam adalah buah karya tulis yang sarat berisi pendidikan tentang sendi-sendi akhlakul karimah. Demikian besarnya buah karya itu sehingga hampir-hampir tidak seorang ‘Ulama pun yang tidak mengenal “Kitab Al-Hikam” tersebut. Buah karya abadi seorang Ulama’ besar di zamannya, yaitu Asy-Syekh Al-Imam Al-Arif Billah, Abi Fadil Tajuddin Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim Ibnu Athaillah Al-Assakandary Radliyallaahu ‘Anhum. Terlebih di Indonesia, karena kitab Hikam tersebut telah banyak diterbitkan dan beredar, baik syarahnya dengan bahasa Arab dan bahasa Indonesia, juga terjemahan dan penyadurannya dalam bahasa Indonesia. 

    Kitab tersebut ditulis dengan kalimat-kalimat yang sederhana tetapi mengandung arti yang sangat dalam dan luas. Isinya bagaikan lautan tidak bertepi. Relevansinya abadi sepanjang zaman. Baik yang berkaitan hubungan antara sesama hamba terlebih hubungan antara seorang hamba kepada Ma’budnya. Isi kitab Hikam tersebut merupakan konsep-konsep kehidupan yang logis dan masuk akal serta rambu-rambu jalan yang cemerlang. Kemanfaatannya sudah tidak diragukan lagi. Hampir tidak ada seorangpun yang mendalami ilmu tasawuf dan menjalani alam kesufian, mereka pasti telah menyelami dalamnya lautan kitab hikam. Mereka pernah menenggak air susu dan madunya, bahkan tidak sedikit yang menjadi mabuk dengan arak murninya.

    Dengan buku Percikan Samudera Hikam ini, penulis telah mencoba menyarahi (menafsiri) kitab hikam tersebut dalam bahasa Indonesia. Dengan bahasa yang sederhana, interpretasi dari bait-bait kitab hikam yang agung tersebut telah diaplikasikan dalam bahasa kehidupan sehari-hari yang sederhana pula. Dengan latar belakang penulis sebagai orang lapangan (praktisi), yang tentunya telah kenyang makan asam garam kehidupan, maka hasilnya, buku ini tidak hanya tertulis secara teoritis saja, namun juga dengan bahasa rasa yang membumi. Di dalam buku ini, penulis juga berusaha mengembalikan segala permasalahan hidup kepada pokok dan pangkalnya. Sumber segala kehidupan yaitu Allah SWT. yang terkadang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia. Padahal disana terdapat hidayah, bimbingan, pertolongan dan jalan keluar untuk menyelesaikan segala permasalahan. Sebagian besar manusia seringkali terjebak dengan ilmu dan akalnya saja, sehingga mereka cenderung mengelola kehidupan ini hanya dengan kemampuan yang dimiliki tanpa menyertakan pemberian Allah yang paling berharga yang sudah ada didekatnya, yakni potensi hatinya. Akibatnya, kemajuan usaha itu sering kali terhambat justru dengan ilmu dan akal itu karena di dalam ilmu dan akal manusia banyak keterbatasan.

    Dengan mengembalikan pengelolaan hidup sejak dini kepada pangkal kehidupan itu, diharapkan, apa saja yang sedang diusahakan manusia, baik untuk kemajuan usaha ataupun menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi, mendapatkan kemudahan dari Dzat yang menciptakan kehidupan itu.
    Oleh karena itu, buku ini sangat menyejukkan hati pembacanya ketika hati itu—kadang kala—sedang panas. Seperti filter, isi buku ini mampu menjernihkan akal pembacanya yang kadang-kadang keruh akibat kesibukan hidup yang memaksakan kehendak, sehingga setelah meresapi buku ini akal yang asalnya keruh itu menjadi jernih kembali.
     
    Hidup ini, apapun yang terjadi, sesungguhnya tidak ada aturan yang salah di dalamnya. Hal itu disebabkan, karena kehidupan alam ini adalah ciptaan Rabbul Alamin, Sang Maha Pencipta Yang Maha Sempurna. Jika di sana ternyata ada anugerah dan musibah, berarti keduanya adalah buah yang dipetik dari amal perbuatan manusia itu sendiri. Itulah bagian dari hiasan dan pernak-pernik bumi, walau anugerah dan musibah terkadang bisa menjadi penyebab kehancuran manusia. Tinggal bagaimana setiap individu menanam benih kehidupannya. Jika seseorang menanam benih kebaikan maka kebaikan pula yang akan dipetik sebagai buahnya. Jika mereka menanam benih kejelekan maka kejelekan pula yang akan dipetik sebagai buahnya. Itulah sunnatullah. Sejak sunnah itu diciptakan, sampai kapanpun tidak akan terjadi perubahan di dalamnya. Allah Maha Adil. Apabila manusia ingin merasakan keadilan-Nya, mereka harus mampu menyikapi realita dan fenomena dengan adil. Jika tidak, maka Allah akan menunjukkan keadilan-Nya dengan musibah atau fitnah.

    Orang yang sedang susah hati karena dirundung masalah hidup yang tidak ringan, orang tersebut pasti membutuhkan orang lain untuk menghibur dirinya. Membutuhkan kawan untuk tempat ‘curhat’. Jika teman yang dibutuhkan itu belum ditemukan, barangkali buku ini bisa sebagai gantinya. Buku ini bisa dijadikan pelipur lara untuk sementara, karena memang untuk itu buku ini tercipta. Buku ini terdiri dari banyak bab, yang setiap babnya mempunyai spesifikasi pembahasan yang seakan berbeda, namun sesungguhnya sama. Berupa solusi-solusi kehidupan yang cantik dalam menyikapi realita yang tidak dikehendaki, merupakan bagian yang paling sarat di dalamnya, maka pembaca tinggal memilih bab mana yang paling dibutuhkan untuk menghibur kesusahan hatinya saat itu.

      Rp. 48.000,- (Soft Cover)
    (belum termasuk ongkos kirim)

    Leave a Reply

    About Me